INBI dan Kemenag Kota Tangerang Bahas Kurikulum Berbasis Cinta di Seminar Integratif

Institut Binamadani Indonesia sukses menyelenggarakan Seminar Nasional bertema “Sukses Kolaborasi Kinerja Kepala Sekolah dan Guru: Menyambut Gagasan Menteri Agama Tentang Kurikulum Berbasis Cinta”. Kegiatan ini berlangsung di Aula Utama Kampus Binamadani dan menghadirkan para tokoh pendidikan serta praktisi yang berperan dalam pengembangan kurikulum nasional berbasis nilai-nilai kemanusiaan dan spiritualitas (28/06/2025).

Rektor Institut Binamadani Indonesia, Dr. H. M. Su’aidi, M.Ag membuka kegiatan dengan sambutan yang menyoroti peran penting kurikulum dalam pandangan Kementerian Agama. Menurutnya, kurikulum bukan hanya alat akademik, tetapi juga sarana transformatif yang harus selaras dengan visi spiritual dan kebangsaan. Ia menekankan bahwa pendidikan berbasis cinta adalah upaya nyata dalam menciptakan generasi yang religius, humanis, dan moderat dalam kehidupan berbangsa.

Menguatkan pesan tersebut, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tangerang, Dr. H. Samsudin, M.M., M.Pd hadir sebagai keynote speaker dan menyampaikan gambaran umum mengenai kurikulum dalam sudut pandang Islam. Ia menjelaskan bahwa Kurikulum Berbasis Cinta memiliki sembilan komponen utama: Keberagaman, Kebersamaan, Kekeluargaan, Kemandirian, Kesetaraan, Kebermanfaatan, Kejujuran, Keikhlasan, dan Kesinambungan. Kesembilan aspek ini menjadi pondasi dalam membentuk ekosistem pendidikan yang harmonis dan inklusif.

Materi berikutnya disampaikan oleh Awaludin, M.Pd, Wakil Rektor III Institut Binamadani Indonesia yang juga memiliki pengalaman sebagai mantan Kasi Dikdas/PKLK Sudin Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat. Dalam paparannya, beliau mengulas Program Prioritas Kemenag No. 244 Tahun 2025 yang menekankan pada peningkatan kerukunan dan cinta kemanusiaan, penguatan ekoteologi, layanan keagamaan berbasis dampak, serta mewujudkan pendidikan unggul, ramah, dan terintegrasi.

Pemateri kedua, Dr. Umar Samsudin, M.S.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan turut memberikan perspektif akademik tentang urgensi Kurikulum Berbasis Cinta. Ia mengangkat isu-isu aktual seperti kekerasan di sekolah, diskriminasi, intoleransi, dan krisis kemanusiaan yang marak terjadi. Menurutnya, kurikulum yang dirancang dengan pendekatan cinta merupakan jawaban atas tantangan zaman, termasuk dalam menghadapi era digital dan transformasi teknologi yang masif.

Kegiatan seminar ini dihadiri oleh peserta yang didominasi oleh kepala sekolah dan guru dari jenjang Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, hingga Aliyah. Kehadiran mereka menandakan antusiasme dan semangat perubahan dalam menyambut kurikulum yang lebih relevan dan transformatif. Selain itu, calon mahasiswa baru Program Magister Institut Binamadani Indonesia juga ikut serta untuk mendapatkan wawasan strategis seputar dunia pendidikan ke depan.

Acara yang berlangsung dari pagi hingga siang ini dipandu secara apik oleh Dr. Imam Turmidzi, M.M.Pd selaku moderator. Dengan gaya dialogis dan penuh inspirasi, beliau berhasil menghidupkan diskusi dan menumbuhkan semangat kolaboratif antar peserta serta narasumber. Sesi tanya jawab yang interaktif turut menambah kekayaan sudut pandang mengenai implementasi kurikulum di berbagai level satuan pendidikan.

Agenda ini juga diikuti dengan Penandantangan MOU Kerjasama Antara Institut Binamadani dengan Kantor Kementrian Agama Kota Tangerang. Dalam hal ini, keduanya bersepakat untuk melakukan berbagai kegiatan Kolaborasi serta mendorong peningkatan Kualitas Kepala Sekolah ataupun Guru yang berada dibawah naungan Kantor Kementrian Agama Kota Tangerang.

Dokumentasi ( Klik Disini )