Rektor Institut Binamadani Indonesia Tekankan Kepekaan Dosen Terhadap Kurikulum dan Perubahan Zaman

Institut Binamadani Indonesia (INBI) menggelar Rapat Koordinasi Dosen sebagai agenda strategis untuk memperkuat sinergi akademik dan peningkatan mutu pendidikan di lingkungan kampus.Kegiatan ini berlangsung di Aula Rektorat dan dihadiri oleh seluruh dosen dari tiga fakultas: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta Fakultas Syariah dan Hukum. Rapat koordinasi ini dipimpin langsung oleh Rektor Institut Binamadani Indonesia, Dr. H. M. Su’aidi, M.Ag., yang dalam arahannya menekankan pentingnya kepekaan dosen terhadap perkembangan zaman, khususnya dalam hal bahan ajar yang disampaikan kepada mahasiswa (12 Juli 2025).

Rektor menegaskan bahwa dosen harus mampu merespons dinamika sosial, teknologi, dan perubahan pola pikir generasi muda. Oleh karena itu, bahan ajar tidak boleh stagnan, tetapi harus terus disesuaikan dengan konteks kekinian tanpa menghilangkan substansi keilmuan. “Dosen harus hadir sebagai agen perubahan dan inspirasi, tidak hanya di dalam kelas, tapi juga di tengah masyarakat,” ujar Dr. Su’aidi. Lebih dari itu, ia menekankan bahwa dosen sejatinya adalah role model dan panutan moral bagi mahasiswa, baik dalam berpikir kritis, bertindak etis, maupun berkontribusi dalam kehidupan sosial.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua Yayasan Farsya Bangsa, H. Patwan Siahaan, S.H., M.H., yang menyampaikan pentingnya sinergitas antara dosen dan pimpinan perguruan tinggi dalam membangun kultur akademik yang sehat dan progresif. Dalam pengarahannya, beliau juga mendorong para dosen untuk meningkatkan kapasitas riset dan pengabdian kepada masyarakat. Menurutnya, penelitian bukan hanya tuntutan administratif, tetapi menjadi pondasi intelektual untuk menciptakan peradaban ilmiah yang kuat dan solutif. Yayasan Farsya Bangsa juga menyatakan komitmennya untuk memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian tersebut.

Salah satu topik utama dalam rapat ini adalah pembahasan mendalam mengenai penguatan kurikulum di lingkungan Institut Binamadani Indonesia. Wakil Rektor I Bidang Kurikulum, Dr. Imam Turmidzi, M.M.Pd., menekankan pentingnya kurikulum yang mudah diterima, dengan muatan kompetensi abad 21 yang mencakup critical thinking, literasi digital, hingga kolaborasi lintas disiplin. Kurikulum harus menjadi jembatan yang menghubungkan teori dan praktik, serta adaptif terhadap kebutuhan dunia kerja dan masyarakat. Ia juga menyampaikan rencana integrasi project-based learning dan pelibatan mahasiswa dalam riset dosen sebagai bagian dari strategi pengembangan kurikulum.

Sementara itu, Wakil Rektor III Bidang Kerjasama dan Kemahasiswaan, Awaludin, M.Pd., menambahkan bahwa kolaborasi dosen dengan dunia luar, baik industri, lembaga pemerintahan, maupun organisasi masyarakat, sangat penting untuk membuka ruang pengembangan bagi mahasiswa. Ia menyampaikan bahwa keaktifan dosen dalam “mensyiarkan” institusi juga akan memperluas peluang bagi mahasiswa untuk terlibat dalam program magang, penelitian kolaboratif, hingga proyek pengabdian berbasis komunitas.

Dengan terselenggaranya rapat koordinasi ini, Institut Binamadani Indonesia meneguhkan komitmennya dalam membangun ekosistem akademik yang dinamis, responsif, dan berdampak. Harapannya, hasil dari koordinasi ini tidak hanya berujung pada rekomendasi administratif, tetapi menjadi gerakan kolektif para dosen dalam mencetak lulusan yang unggul secara intelektual dan matang secara sosial. Rapat ini menjadi tonggak penting dalam mewujudkan visi Binamadani sebagai kampus unggul dalam integrasi keilmuan, keislaman, dan keindonesiaan.